Kamis, 07 November 2013

BLUSUKAN KELILING KOTA


Disana ngapain aja?? Kalo itu sih, jangan ditanya deh haha… gimana nggak, tiap hari kita keluyuran dari pagi sampai malem non stop, #sampe mirip banget sama orang yang nggak punya rumah. Apalagi kami ditemani sama guide sekaligus driver handal; Kak Dewi, yang kalo nyetir wuuussss lincah bgt larinya, spesial thanks deh buat kakak. Praktis selama liburan, mas-mas-nya duduk manis di bangku belakang haha… manut aja ke manapun mobil melaju.

duduk manis sebagai penumpang, gara2 ada guide dan driver dadakan ^^
Kak Dewi (t-shirt pink), guide dan driver handal nih...
Saya yakin untuk urusan tempat- tempat wisata di Bali, temen-temen dimanapun sepertinya udah pada hafal dan familiar ya. Mulai dari pusat kota Denpasar, pantai Kuta beserta komplek lokasinya yang heboh total karena saking banyaknya turis asing jadi berasa ada di Miami #halahh, pantai Sanur, Tanah Lot, berbagai macam tempat perbelanjaan yang bener- bener bikin laper mata, sampai ke berbagai lokasi wisata religius macem Pura, dll.


sore hari di pantai kuta, menjelang senja
Jujur, untuk lokasi alam, khususnya pantai, saya pribadi malah nggak gitu tertarik lagi dengan Kuta maupun Tanah Lot, walaupun kondisinya bagus dan menarik, namun dengan segitu banyaknya orang yang berkunjung, membuat saya agak senewen dan jadinya malah kurang bisa menikmati dengan maksimal. Saya lebih milih ke pantai- pantai yang masih belum terlalu ramai, jadi enak banget dinikmatinya, tanpa ada banyak orang lokal dan bule yang wira wiri ketika kita lagi asyik leyeh- leyeh selonjor di tepi pantai. (Flashback dikit) Beda banget ya ekspektasinya jika dibandingkan dengan jaman sekolah dulu, waktu dulu saya main ke Kuta, biasanya nyari bule trus diajakin foto bareng, trus fotonya dipamerin ke temen- temen di sekolah, haduhh nggak penting ya hahaha…emang tuh bule siapa? Artis juga bukan,.. dan anehnya teman- teman saya pun dulu juga demam melakukan hal yang sama ketika berkunjung ke Bali.


nggak tau kenapa, setiap kali liburan, keinginan belanja pasti membara haha...
Dan yang namanya liburan rame-rame apalagi ditambah ada anggota mbak-mbak dan ibu-ibu gaul, bawaanya pasti pengen belanja aja. Kelar muter- muter keliling kota pasti bawaanya request pengen belanja untuk oleh-oleh. Alhasil mobil kami yang di awal keberangkatan masih agak longgar, pada saat pulang pasti langsung jadi sesak tumpah ruah dengan keranjang belanjaan.



Alhasil, liburan kali ini bener- bener menyenangkan, terutama dari sisi kantong yang bisa berhemat banyak dengan adanya program gratisan dari rekan saya itu.. Oke sekian, Terimakasih banyakkk….

WELCOME TO TABANAN

disini kami menginap, heee mantab
Setelah melalui berjam-jam perjalanan melewati hutan - laut  - deretan persawahan yang menawan, maka sampailah kami di lokasi yang dituju. Jreeeng…jreeeng… Dan wowww, kamipun menganga bareng- bareng, kaget ngeliat rumahnay yang gede amir… lengkap dengan guesthouse dan komplek pura untuk ibadah di halaman rumahnya. Haduhhh jadi sungkan nih mau masuk hehe (halahh gayanya…). Dan kami yang ber-7 ini pun dibagi menjadi dua team, team mbak-mbak dan team mas-mas untuk nentuin kamar tidurnya. Dan yang lebih wow lagi, istri dan anak-cucu Bpk. Ketut ternyata semuanya baiiikkk bgt, haduuu jadi terharu gini. Kami disambut bak tamu penting yang dating dari jauh. Lengkap sudah, semuanya serba gratis plus tuan rumah yang baik dan ramahnya minta ampun.

desain dan suasana ekterior-interiornya bikin ngileerrr, cantik benerr
kebiasaan lama nih... pose dimana mana dan kapan aja
Selain fasilitas menginap dan menu makanan yang melimpah ruah, ternyata putra putri Bpk. Ketut dengan senang hati menawarkan diri sebagai guide nganterin kami semua keliling keliling kota- desa, *aduuuhh baik banget ciiiii…..* jadilah 2hari pertama kami diguide oleh Kak Dewi (putrinya Bpk. Ketut) dan hari berikutnya oleh suaminya Kak Dewi. Nah loh, kurang apa coba, apa- apa udah disiapin semuanya. Karena acara muter-muter dianterin sama orang setempat, maka kami request agar rutenya lewat jalanan yang nggak biasa alias gang tikus, selain bisa lebih cepat dan hemat waktu, juga bisa sekalian ngecengin pemandangan dan aktivitas masyarakat sekitar.

dalam satu lahan rumah ini juga dilengkapi pura yang lumayan gede juga
patung Ganesha di tengah taman
Ternyata menginap beberapa hari di Bali, dengan fasilitas yang beda (dulu biasanya kalo nggak di Motel ya di Hotel, sekarang di rumah warga  di desa - suasananya original dan masih asri), dampaknya luar biasa. Nggak hanya dapet serunya liburan, saya juga bisa sedikit belajar tentang budaya sehari- hari disana. Contohnya nih, sama halnya seperti kita umat muslim yang sehari beribadah 5 waktu, maka dalam ajaran hindu juga memiliki jam-ibadah tertentu. Ada kalanya dalam sehari mereka beberapa kali mengunjungi komplek pura di halaman rumah untuk berdoa kepada leluhur maupun menata sesaji/ persembahan berupa sekotak talam/piring dari bahan bervariasi (daun/sesek/ kuningan) yang diatasnya tertata rapi buah, bunga, dll.

Jajanan lokal di Tabanan enak enak lho… nggak jauh beda dengan di Jawa, makanan tradisional disana didominasi oleh makanan manis berbahan santan dan gula merah. Saya sih nggak inget nama makanannya satu persatu, tapi masak nggak dicobain, udah jauh jauh dateng kalo nggak nyobain jajanan lokal kan nggak afdol.
saya lupa jajan ini apa namanya, yang jelas rasanya enak, mirip kue di jawa

Di malam hari, ketika lagi leyeh- leyeh di saung/teras, diantara hembusan sejuknya angin, sayup sayup terdengar suara alunan gamelan khas Bali yang merdu, wih jadi rileks gitu, pegel- pegel di badan setelah seharian mengembara blusukan keliling kota berasa ada yg mijitin hehe. Di malam berikutnya ketika pulang sehabis jalan- jalan, Kak Dewi seperti biasa ngambil rute nyusruk lewat gang- gang kecil di desa, dan oohh saya baru tahu kalo suara gamelan yang biasanya terdengar itu asalnya dari sekelompok anggota pemain music tradisional di desa yang sepertinya lagi latihan rutin.

BALI : GALUNGAN, KUNINGAN, DAN PENJOR

batang bambu beraksesoris ini disebut penjor
Karena (kata temen saya) saat ini masih dalam suasana perayaan Galungan dan Kuningan di Bali, maka disepanjang perjalanan dari pelabuhan Gilimanuk sampai ke lokasi pedesaan di Jln. Pantai Sesek, semaraknya minta ampun deh. Semua rumah warga sepanjang jalan semuanya dihiasi “penjor”, semacam aksesoris berupa sebatang bambu panjang yang dihiasi berbagai macam bentuk janur kuning cantik yang masih dihiasi pula dengan balutan kain warna putih dan kuning kekemasan. Di bagian agak bawah ada semacam kotak sesaji yang berisi bunga buah aksesoris lainnya dan sepertinya juga dlengkapi dupa, soalnya baunya harum semerbak.

disetiap gerbang pagar depan rumah pasti dikasih penjor
Oya, sedikit info dari berbagai sumber tentang penjor, saya jelasin dikit ya,. Bahan dasar penjor adalah tiang bambu sbg simbol gunung. Tiang bambu ini dihias seindah mungkin dengan janur dan daun lontar. Kemudian berisi berbagai hasil bumi spt buah kelapa, padi, dll. Juga terdapat daun endongan, daun beringin dan daun plawa. Ada juga lamak, sampyan, dan jenis jejahitan lainnya. Diujung penjor berisikan kain putih sbg lambing kesucian. Secara singkat penjor memiliki makna persembahan rasa syukur umat kpd-Nya atas segala berkah dan rakhmat Beliau kepada umat manusia. Pemasangan penjor Galungan adalah selama 1 bulan Bali (35 hari). Setelah hari Buda Kliwon Pegatuakan, barulah penjor ini dicabut.

hiasan pada penjor (kiri) dan pura kecil yang dihias juga (kanan)
                             

Setiap perayaan hari raya Galungan dan Kuningan, umat Hindu di Bali akan memasang PENJOR di depan rumahnya masing. Penjor adalah sebuah tiang bambu tinggi yg dihiasai dengan janur, hasil-hasil bumi dan kain warna kuning-putih. Penjor adalah simbol dari gunung. Umat Hindu di Bali meyakini bahwa tempat yg tinggi seperti gunung adalah rumahnya Tuhan/Hyang Widhi. Beberapa pura terletak di kaki gunung seperti pura Besakih di kaki Gunung Agung, trus pura Batukaru dibawah kaki gunung Batukaru, dsb. Maksud dari pembuatan pura dibawah gunung adalah untuk memudahkan umat jika ingin bersembahyang, karena untuk melakukan pendakian ke puncak gunung sangat berbahaya. Maka sebagai representasi, dibuatlah pura dilerengnya. Gunung tertinggi di Bali adalah Gunung Agung yg berada di arah timur laut Bali island. Timur laut adalah pertemuan antara arah timur dan utara, karenanya dalam melakukan persembahyangan, umat Hindu menghadap kea rah timur atau utara sebagai main direction.
foto ini saya ambil saat ada acara keagamaandi salah satu pura di tanah lot
Fyi, makanya dihari pertama kami menginap di guesthouse, Ibu Ketut memberikan sedikit tata karma tentang apa yang “boleh” dan “apa yang “nggak boleh” dilakuin, karena budaya kami yang asalnya dari Jawa pasti beda dengan budaya dan kebiasaan daerah setempat. Diantaranya, kalo kita tidur nggak boleh naruh kaki menghadap timur, karena bagi umat hindu arah timur adalah arah yang disucikan (baca penjelasan ttg penjor diatas), dan bagi cewe yang lagi datang bulan dilarang seliweran di komplek pura, untuk menghormati kesucian tempat ibadah tersebut.

LIBURAN KE BALI, GRATIS, MAU?

Liburan kesini gratis? ya mau banget laahh!
Liburan bareng orang- orang terdekat merupakan satu hal yang sangat menyenangkan. Apalagi ngejalanin liburannya nggak diburu- buru waktu dan diuber- uber sopir travel agent yang segala sesuatunya sudah direncanakan sesuai jadwal. Iya, liburan saya belakangan ini formatnya jauh dari situ, sekarang saya lebih milih liburan yang santai, bawa mobil rame- rame bareng temen, nyetir gentian,  sampai nyasarpun nggak masalah, kalo kata orang jawa bilang gini “alon- alon asal kelakon”,. Enaknya jalan freestyle bareng temen, banyak, yang pasti kita bisa bebas tentukan mau apa aja dan ngapain aja. Dan yang pasti lagi, bagi yang narsisnya kelas dewa seperti saya, kita bisa stop dimanapun ketika dalam perjalanan ke suatu tempat dimana terdapat spot- spot yang asyik buat foto- foto.


Pada suatu siang, kejutan itu pun tiba,… Ketika ada salah satu partner kantor saya yang nawarin liburan ke kampungya di Bali, saya dan temen- temen pun langsung kompak “ho-oh” aja, nggak usah pake mikir panjang. Apalagi kita ditawarin fasilitas nginep di guesthousenya dia dan semua konsumsi juga ditanggung beres alias gratis. Wow, siapa coba yang berani nolak haha… lah yang pake bayar aja kita jalanin, apalagi yang model gretongan gini, sikaattt gan! Kami hanya diharuskan modal “bawa kendaraan sendiri ya…”. Kalo cuman itu doang syaratnya sih, no problem at all. Besok langsung cabut… Berangkaaaatt!!!

Seneng bisa kembali lagi ke Bali. Apalagi ke tempat yang belum pernah saya singgahi sebelumnya. Kalo jaman dulu, ketika saya tour ke Bali, tujuannya pasti muter muter Denpasar – Kuta – Nusa Dua dan ngikutin selera emak dan temen-temen emak saya saya yang sudah bisa ditebak, apalagi kalo bukan acara belanja belanji beli ini beli itu, semuanya udah disetting, jadi saya nggak bisa ikutan nentuin mau kemana. Waktu studytour jaman sekolah-pun juga sama, semuanya sudah disetting pake durasi sekian jam ketika berada dilokasi tujuan. Jadi kalo durasinya udah kelar, kami semua pada buru-buru lari terbirit birit ke tempat parkir takut ditinggal bus pariwisata hehehe…

Nah, sekarang beda, karena formatnya udah ganti jadi santai, bebas mau kemana dan ngapain aja dan seberapa lama juga terserah, segala hal yang kita lakuin rasanya jadi enaaaaakkk banget. Singkat cerita, kami diundang menginap selama beberapa hari di kampung halaman temen saya (kenalin, namanya Bpk. Ketut) di daerah Tabanan – Bali, sekitar 15 menit dari lokasi wisata Tanah Lot. Kabarnya, bulan ini merupakan bulan dimana masyarakat disana sedang merayakan “Galungan dan Kuningan” semacam tradisi adat dan peringatan hari keagamaan gitu. Jadi, suasananya lebih berasa sakral sekaligus  lebih semarak dari hari- hari normal biasanya.

Setelah beberapa hari nunggu dan janjian nentuin tanggal, akhirnya berangkatlah saya bersama temen2 kantor plus Bpk. Ketut juga sebagai penunjuk arah jalan menuju lokasi. Jalan maang… josss…

Jumat, 11 Oktober 2013

NONTON FILM HORROR SENDIRI VS RAME RAME

Gambar dari sini
Ngomongin ‘nonton film’ yok… ada yang suka nonton film horror nggak?? Pasti ada, termasuk saya. Horror termasuk salah satu kategori film favorit saya. Kalo lagi boring nggak ada kerjaan, biasanya saya searching judul- judul film di internet, ato langsung ke rental dvd langganan, nyari film horror keluaran baru maupun keluaran lama tapi yang saya belum pernah tonton. Kalo udah dapet, biasanya saya lebih suka nontonnya sendirian, lebih oke lagi kalo timingnya pas agak maleman dikit ato malem bgt jg oke tuh, jadi brasa gimanaa gitu… efeknya kena bgt hehe… paling males kalo nonton film horror rame- rame bareng temen ato sodara yang nggak se-aliran, soalnya saya paling senewen kalo pas lagi enak-enaknya nonton tiba2 ada temen yang nyamber remote trus nyetop/ matiin filmnya hanya gara2 ada adegan yang “menurut mereka” serem bgt, halahhh apa sehh…namanya juga film horror kan?? Ya pasti nakutin lahhhh…duh pengen marah deh kalo pas lagi begitu! Bête kan?

Malesnya lagi, kalo nonton rame-rame bareng mereka, mereka suka bawa-bawa barang nggak penting, mulai dari selimut, Koran, boneka, sampe bantal guling segede kulkas buat nutupin muka kalo ada adegan syerem yang tiba-tiba nongol, udah kayak mo kemping aja nih… Kalo lagi nonton film- film action/ genre lainnya sih saya Ok Ok aja bareng mereka, tapi nggak untuk yang satu ini. Lagian kan bikin kaget juga pas denger mereka yang tiba- tiba tereak melengking karena kaget, hih! Kagetnya dobel deh, udah dibikin kaget adegan di film, ditambah lagi kaget gara- gara temen sebelah yang tiba- tiba tereak histeris… capek dehh…

Kalo boleh disebutin satu per satu, ada beberapa jenis ke-bete-an yang disebabkan oleh kelakuan konyol temen nonton bareng, (khusus nonton di rumah, bukan nonton di bioskop, catet…) cekidott…

1.       Selama film diputar, si temen saya ini asyik bgt mainin hape, telpon telponan (nggak niat bgt kan nontonnya)… nah pas adegan seru, tiba tiba dia nyerocos gini… “eh seru juga nih film, eh si ini kok bisa kayak gini ya…, trus ini tadi awalnya gimana ya, lupa gue,… loh kok jadi jahat si itu pdhl tadi kan baek… Lohh si mbak ini kan yang maen film X itu kan??? Wah dibayar berapa nih…” bla bla bla…
--- Grrrrr….merusak mood kan???---

2.       Sesaat sebelum film mulai, si temen saya ini bawain barang barang yang nggak penting, ada selimut, bantal, majalah, sama kopi…
--- mau nonton apa mau kemping nih… #belom nonton udah bête duluan ---

3.       Hampir disetiap adegan serius atau pas adegan hantunya nongol, tiba tiba temen sebelah tereak…njeritt…”WAAAA!!! APAAN TUH!!!”…. “ANJR***T! JANGAN MASUK KESITUUUU… JANGAN LARI KESITUUU… AAAA MATI DEH!!” sampe kuping brasa budek. Dobel deh tuh kagetnya…. Hadeeehhh…
--- gue gampar juga deh nih orang #emosi ---

4.       Lagi enak- enak nonton, si temen saya keluar, trus balik lagi sambil bawa….. Rujak, yak ampuuunn…. Aromanya kemana mana…plus suara renyah krupuknya ituuuuu…. Menggangu bangeeett! (rujak emang makanan favorit saya, tapi nggak gini juga kale).
--- tiba- tiba pengen ngasah golok, nih, saya ---

5.       Suka nge-pause dan nge-backward selama film diputer, gara-gara si temen saya ini beser (bolak balik ke toilet). Jadi, setiap mau ke toilet, di pause, dan setiap balik dr toilet di backward, hah??? Yang bener aja looo… film yang normalnya 1,5 jam bisa molor jadi 2 jam-an…
--- no comment deh,… ---

Jadi, buat saya pribadi, nonton film (terutama horror) dirumah itu enaknya sendirian, kalo mau nonton rame- rame ya ke bioskop aja sekalian, baru deh seru, abis itu bisa nongkrong  lagi ^^. 

Sabtu, 28 September 2013

"DIABETES, GO AWAY!!!"


Sudah baca postingan saya sebelumnya kan?? Yang tentang Diabetes itu,…
gambar dari sini
Percaya nggak percaya, beberapa minggu belakangan ini saya agak parno kalo denger nama yang satu itu. Kenapa? Pertama, sebagai manusia normal yang memiliki riwayat diabetes dalam alur keluarga (Almh. Nenek saya dulu semasa hidup dulu sahabatan banget sama si diabetes ini) saya jadi agak merinding kalo liat iklan-iklan produk bagi penderita diabetes di TV, kedua, hawa dan aura diabetes tersebut terhitung 4-5 tahunan yang lalu sudah mulai menghampiri dan hinggap di putra-putri tertua dari nenek saya (pak dhe dan bu dhe saya). Haduh brasa dapet sinyal nggak enak nih…

Dan ketiga, jreeng…jreeeng… minggu lalu ibu saya melakukan medical check-up rutin di salah satu Lab deket rumah. Dan mau tau hasilnya apa?? Oooow….. ternyata beliau juga mulai dapet salam dari Jeng Diabetiiess… Haduhhh brasa disetelin alarm nih saya… Di usia ibu saya yang sudah memasuki kepala lima ini, beliau dapet pesen dari dokter kalo mulai sekarang pola makannya lebih diperketat yaaa… mulai mengurangi berbagai jenis makanan dan minuman yang banyak mengandung gula/ pemanis buatan. Dan juga kudu harus terus nge-cek kadar gula darah secara berkala, plus rajin- rajin olah raga. Nah loh… tambah grogi deh saya.

Kalo dari riwayat kesehatan saya mengalir si Jeng Diabetiies ini, berarti dari sudut pandang ilmu asal-asalan, kalo saya tinggal nunggu giliran aja kali ya… bisa disamperin si Jeng Diabetiies atau juga Nggak. Yahh, mungkin juga ini yang namanya penyakit turunan, jadi walaupun se-teratur apapun kita berusaha untuk menjaga pola hidup sehat, ya teteupp aja ujung-ujungnya kena. Contohnya ya ibu saya, beliau seorang pegawai negeri di salah satu rumah sakit umum di kota saya, sohib- sohibnya juga suter, dokter, dan orang- orang yang berkecimpung di dunia kesehatan. Sering bgt dapet masukan tentang pola hidup sehat. Jadi, ibu saya itu orangnya sangat menjaga menu makanan keluarga. Pilah pilih makanan sehat dan meminimalisir menu instan berpengawet. Buktinya kami sekeluarga semuanya Alhamdulillah sehat, nggak kegemukan dan juga nggak kurang gizi. Dan hampir seluruh keluarga besar saya juga seperti itu.

Nah, setelah peristiwa ibu saya mendapatkan pesan agar mulai lebih menjaga pola makan, maka mulai saat itupun saya juga mulai mikir kalu saya juga harus bisa merubah pola makan dan kebiasaan saya yang sukanya ngemil dan beli jajanan sembarangan kalo pas jalan di luar. Jika jeng Diabetiies tersebut saat ini sudah menghampiri hampir separuh dari total jumlah saudara Ibu saya, itu artinya mulai sekarang saya juga harus siap-siap jika suatu saat nanti si Jeng Diabetiies mulai ngelirik mau nyamperin saya. Aaaa… go away!!! #tingkat ke-parno-annya sepertinya bertambah deh ^^.


DIABETES, KENALAN DULU...

Sering dong denger nama ini, Diabetes (Diabetes Melitus), biasanya dari iklan - iklan produk kesehatan yang makin banyak nongol di televisi. Mulai dari produk minuman, makanan, sampai pada segala macam jenis pengobatan alternativ. Sebenernya Diabetes atau yang biasa juga disebut “kencing manis” itu apa sih?? Nah, nggak ada salahnya kan, kita belajar sedikit tentang diabetes, dari “apa itu” sampai “gimana gejala dan mencegahnya”. Info berikut saya dapat dari Sini. Eberrrikuttt lliputannya....
gambar dari sini
Apa itu Diabetes Melitus?
Diabetes Melitus (DM) atau yang sering dikenal dengan penyakit kencing manis adalah kondisi dimana tubuh seseorang mengalami gangguan dalam mengendalikan kadar glukosa darah. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) secara berkepanjangan (kronik).
Secara garis besar, Diabetes Melitus dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu DM tergantung insulin (DM tipe-1) dan DM tidak tergantung insulin (DM tipe-2). Sebagian besar kasus adalah DM tipe-2 yang banyak ditemukan pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan akibat pola hidup yang dijalaninya. Sementara, DM tipe-1 banyak dipengaruhi faktor keturunan, meski kontribusi faktor keturunan terhadap risiko DM hanya sebesar 5%. Selain itu, terdapat DM yang dikenal dengan DM gestasional yang terjadi selama masa kehamilan.

Apa penyebabnya ?
Diabetes Melitus terjadi karena kekurangan jumlah hormon insulin atau kurang sempurnanya kerja insulin, yaitu hormon yang bertugas membawa glukosa (gula) darah ke dalam sel untuk pembentukan energi.
Dalam keadaan sehat, tubuh kita akan menyerap glukosa dalam jumlah yang tepat dari makanan, kemudian menyimpan sisanya. Glukosa tersebut diperlukan tubuh sebagai bahan bakar. Glukosa yang diserap dari makanan akan diangkut ke seluruh tubuh melalui aliran darah, kemudian diberikan ke sel-sel organ tubuh yang memerlukan dengan bantuan insulin (hormon yang dihasilkan oleh pankreas). Bila jumlah glukosa berlebih, maka insulin membantu menyimpan kelebihan glukosa tersebut di dalam organ hati dan otot (dalam bentuk glikogen), atau diubah menjadi trigliserida yang disimpan di dalam jaringan penyimpan lemak (adiposa).
Insulin yang berikatan dengan reseptornya (seperti kunci dan anak kunci) dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Bila insulin tidak ada atau kerja insulin terganggu, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tetapi berada dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi glukosa di dalam darah akan meningkat. Glukosa di dalam darah yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah yang disebut komplikasi diabetes.
 
Apa saja gejala dan tandanya?
Gejala atau keluhan klasik DM :
·         Sering berkemih/kencing (poliuria),
·         Sering atau cepat merasa haus/dahaga (polidipsia),
·         Lapar yang berlebihan (polifagia),

Gejala lain :
·         Kehilangan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
·         Kesemutan/mati rasa pada ujung saraf di telapak tangan dan kaki
·         Cepat lelah dan lemah
·         Mengalami gangguan penglihatan secara tiba-tiba
·         Apabila terjadi luka/tergores, penyembuhannya lambat
·         Mudah terkena infeksi terutama pada kulit

Siapa sajakah yang berisiko?
Orang yang memiliki risiko terkena DM adalah mereka yang telah berusia > 45 tahun atau mereka yang berusia lebih muda tetapi mengalami kegemukan (Indeks Massa Tubuh > 23 kg/m2) dan disertai dengan faktor risiko lain sebagai berikut:
·         Kebiasaan tidak aktif
·         Orang tua menyandang DM
·         Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir > 4 kg atau riwayat DM pada saat hamil (DM gestasional)
·         Kadar kolesterol HDL <50 mg/dl
·         PenderitaPolycystic Ovary Syndrome(PCOS) atau keadaan klinis lain yang berhubungan dengan resistensi insulin (gangguan fungsi insulin)
·         Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
·         Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah

Mereka yang memiliki risiko DM dianjurkan melakukan pemeriksaan glukosa darah secara berkala, setahun sekali atau sesuai dengan anjuran dokter. Bahkan akhir-akhir ini, para ahli menganjurkan untuk menambahkan pemeriksaanHbA1cuntuk mendeteksi kondisi prediabetes dan juga untuk pemantauannya.

Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
1.       Jika ditemukan gejala klasik DM, dan hasil pemeriksaanglukosa darah sewaktu> 200 mg/dl. Glukosa sewaktu adalah hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
2.       Pemeriksaanglukosa darah puasa≥ 126 mg/dl dengan adanya keluhan klasik DM. Puasa diartikan individu tidak mendapatkan kalori tambahan selama minimal 8 jam.
3.       Pemeriksaan kadar gula plasma padates toleransi glukosa oral (TTGO)≥ 200 mg/dl. TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.
 
Terapi dan pengobatan apa yang diberikan?
Bila glukosa darah tidak dapat dikendalikan dengan pengaturan pola makan dan latihan fisik, maka dilakukan intervensi farmakologi yaitu dengan memberikan obat-obatan oral penurun kadar glukosa darah (hipoglikemik) dan bila diperlukan suntikan insulin.

Komplikasi dan Pencegahan
Penyandang DM yang tidak dapat mengendalikan kadar gula darahnya, berisiko mengalami komplikasi yang bersifat akut maupun kronik :
1.       Komplikasi akut dapat terjadi akibat kadar glukosa darah yang mendadak meningkat dangat tinggi atau mendadak turun menjadi sangat rendah yang dapat menyebabkan koma diabetes dan memerlukan perawatan gawat darurat
2.       Komplikasi kronik terjadi akibat glukosa darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan aliran darah, yang dapat menyebabkan :
1.       Stroke
2.       Kebutaan
3.       Penyakit Jantung Koroner
4.       Penyakit Ginjal Kronik
5.       Luka yang sulit sembuh

Dengan pengelolaan diabetes yang baik, komplikasi-komplikasi tersebut dapat dicegah dan dihambat. Terdapat empat hal utama yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah:
1.       Mengikuti pola makan sehat
2.       Meningkatkan kegiatan jasmani/aktivitas fisik
3.       Pengobatan yang sesuai
4.       Melakukan pemantauan melalui pemeriksaan secara berkala

nah,... Udah pada tau kan sekarang??? Semoga bermanfaat ^^

Sabtu, 07 September 2013

DESAIN KANTOR

Judulnya sih desain kantor, tapi sebenernya ini hanya desain suka-suka saya aja kok, mungkin karena saya lagi ada job ngerjain desain kantor kali ya (jadi latah kalo pas jam istirahat, makan siang sambil bikin sketsa desain kantor versi saya sendiri) #kebawa suasana gitu ceritanya...


Ya namanya juga desain ‘suka-suka-gue’ jadi ya hasilnya juga ‘semau-gue’. Oya, nggak tau kenapa kalo lagi bikin gambar/ desain, saya paling suka milih background/ settingan lokasinya kalo nggak di daerah pantai, ya di daerah pegunungan. Unik aja gitu suasananya, tentunya juga selain alasan (atau hanya sugesti) bahwa kedua background tersebut bisa memberikan nilai tambah pada desain yang kita buat, dengan kata lain desain kita akan terlihat lebih bagus bila disandingkan dengan kedua background tersebut. Kalo di pantai saya suka sama permainan gradasi warnanya, ada biru, putih, beige, turquoise, ijo, nyaman banget diliatnya… Nah kalo di pegunungan, saya paling suka sama kontur tanahnya yang naik turun berbukit bukit, kadang landai kadang lumayan ekstrim, dengan beberapa spot yang tertutup kabut, emang agak spooky sih, tapi itu yang bikin menarik hehe…

Tadinya sih mau pake background pantai, tapi batal karena ternyata lebih cocok background gunung
Iseng-iseng saya bikin desain kantor (tapi kok ya nggak gitu mirip kantor jadinya, tapi yahh nggak usah dibikin ribut) yang ‘katanya’ lokasinya di daerah pegunungan. Konsepnya sih simple aja, bangunan kantor dua lantai dengan sedikit banyak ngelirik style cottage gitu, jadi keseluruhan desain bangunannya berupa beberapa bangunan yang berderet menyebar dengan jembatan dan jalan setapak sebagai penghubungnya. Jelasnya, langsung cek TKP  aja, hayyuukk…

Saya paham betul kalo rendering saya masih mentah/ amatir… sampai saat inipun saya msh terus belajar
Nyatuin background dengan objek desain tuh gampang-gampang susah…
Oke, sekian dulu postingan kali ini, Thks...

Jumat, 09 Agustus 2013

CERITA DARI BULAN KEMARIN

"Minal aidinwalfaidzin... mohon maf lahir dan bathin yaa..."
Wewww... akhirnya bisa curi curi waktu buat posting sedikit cerita yang sempat saya rekam beberapa waktu lalu. Agak shock juga pas baru inget kalo tenyata saya masih punya satu blog ini yang harus saya rawat baik-baik, tapi apadaya karena kegiatan saya bulan kemarin full amburadulnya (mana banyak kegiatan tambahan lagi,.. #waduhh, tapi alhamdulillah semuanya lancar) sampe nggak kepikiran sama sekali buat nengok apalagi nulis disini, jadilah sebulanan kemarin saya menghilang dari dunia per-blog-an yang biasanya rutin saya tengok hampir setiap hari.

bareng beberapa teman dari jaman SD dulu,... biar dikata udah tuwa, tp narsis jalan teruss ^^
yang ini bareng temen- teemn kantor...
Nah, mumpung lagi ada waktu (dan mood) buat nulis, dan nulisnya juga nggak usah panjang- panjang, saya hanya mau sedikit sharing beberapa kegiatan nggak penting yang teteupp dipenting- pentingin versi saya dan beberapa teman saya, yang memang rutin diadain pas bulan puasa. Mau tau apa?? Iya apalagi kalau bukan acara buka bersama. Namanya juga bulan puasa, kalo ngadain acara makan bareng ya pasti nggak jauh- jauh dari yang namanya acara buka puasa bersama.

Lumayan banyak juga acaranya, mulai dari buka bersama yang "rapi dan formal" ala staff dan management kantor sampe yang "berantakan" ala saya dan temen- temen masa kecil saya (temen SD - SMP - SMU). tapi semuanya seru dan saya seneng, apalagi semuanya masuk kategori "gratisan" hehehe, udah ketemu temen-temen jaman jadul, cerita ini itu, tuker-tukeran gosip ini itu, plus makan dibayarin pula, wahh... #keliatan kere-nya ya hahaha

Iya deh, singkat kata, segitu dulu ceritanya, ntar posting lagi cerita yang lain. Lagi banyak sanak sodara berkunjung nih... Bye!

Minggu, 07 Juli 2013

CABE DEEHHH....

Kalo boleh saya bilang, sejauh ini sih saya belum pernah tuh nemuin orang kita yang nggak doyan sama cabe, apalagi sambel. Udah bawaan orok kali ya, kalo makan nggak pake sambel, rasanya gimana gitu, hambar amir, biar dikata masakannya sedep minta ampun tapi kalo nggak ada sambelnya sih katanya “nggak nendang” gitu apalagi bagi saya yang asal- muasalnya orang pedesaan yang dari kecil udah familiar sama masakan yang serba sambal. Tapi emang sih, mengkonsumsi cabe/ sambel itu harus ada batasnya, jangan sampe kelewatan, yang ada malah kita atit peyutt…

Menariknya lagi, kalo dirumah, ibu saya jago banget bikin sambel. Mulai dari sambel terasi, sambel tomat, sambel petis, sambel kacang, sambel manis,… campurannya pun oke punya, mau mangga muda, petai (wah ini nih, enak tapi efeknya dahsyat haha), kecambah, sampe irisan kacang panjang, yummm… makanya kalo pas lagi liburan, kaka- kakak saya yang udah pada merantau itu, kangennya ya sama sambel buatan ibu saya.

Yang terbaru sih, minggu lalu kakak saya yang kerjaanya jauh banget di negeri tetangga, mudik, nah bagi makhluk lokal yang udah setahunan nggak pernah sama sekali nyicip masakan rumahan, pasti deh, dijamin kalappp!!! Jadinya, seminggu kemarin pas kakak saya pulang yang kebetulan anak2nya juga pada liburan sekolah, balas dendam sama yang namanya sambel. Puas –puas deh tuh seminggu di rumah kampung makan sambel. Sampe hidung saya mati rasa, kluar masuk rumah yang ada dimana- mana bau sambel…heee.

Walopun udah banyak berterbaran sambel- sambel instan dengan label super hot atau apalah, tapi bagi saya belum ada tuh yang bisa ngalahin nikmatnya sambel bikinan sendiri, apalagi dinikmati sama nasi plus lauk pauk yang masih hangat, makannya juga bareng keluarga rame- rame… wuiiihhhhh tambah mantab!!! #sambil bingung ngambil tisu, gara gara keringetan saking semangatnya makan sambel, hehe…

Sabtu, 29 Juni 2013

RUMAH SINGGAH "GUE BANGET"

Kalo pas lagi bengong nggak tau musti ngapain, kadang saya ngebayangin "nanti entah kapan, saya harus punya rumah singgah di sebuah lahan di kaki gunung yang sepii....#eh tapi kadang kalo inget film horor macem "wrong turn" malah jadi parno sendiri hehe... Ok back to topic, Serius nih, tempatnya harus jauh jauh dari keramaian lalu lintas. Trus dibelakang rumah ada sungai kecil yang mengalir dengan airnya yang jernih, *duh sejuk ya....* Angin bertiup sepoi sepoi, wah damai bgt kayaknya.... dan kalo mau tau seperti apa gambarannya, ya seperti sketsa saya berikut ini....



Tuhh,... adem kan?? Itu lokasinya private gitu, jadi nggak masalah walopun desain rumahnya bekonsep terbuka, saya sih sukanya yang model terbuka begituan, maklum saya orangnya gampang senewen kalo liat rumah terlalu tertutup,...hehe... yahh beginilah khayalan saya, haduhh berat ya, semoga bisa terwujud suatu saat nanti, #padahal cicilan rumah aja belum kelar hahaha#... 

Senin, 24 Juni 2013

"MBAMBUNG"

*Hadeeww judulnya...*

He..he.. tau dong maksud saya… Entah dari bahasa apa kata “mbambung” itu berasal, yang jelas sih artinya itu, kurang lebih, ya, “berkeliaran tanpa tentu arah dan tujuan”. Persis seperti orang- orang di foto berikut,… Nongkrong di kantor malem- malem, diluar hujan pula, dan entah kesambet apaan kami- kami ini sampe akhirnya nggelar acara bakar- bakar ikan, trus makan aja gitu rame- rame sampe ngos-ngosan gara- gara sambelnya kepedesan *jontor deh bibir…*, beralaskan dua lembar daun pisang, ahh nikmat bangeet… #nggak jelas yee kite…

Biar lagi makan, tapi kalo pas difoto, tetepp dong...narsis hehe
Oke, sekian... Terimakasih ^^