Minggu, 28 April 2013

STEP BY STEP BELI RUMAH (part.1)

Oke, postingan ini hanya sekedar info aja bagi teman- teman yang mungkin lagi pengen beli rumah, tapi nggak tau musti ngapain dulu (sama, saya dulu juga gitu, nggak tau musti ngapain dulu awalnya). Ini berdasarkan pengalaman saya aja loh… Jadi ya mungkin, sedikit banyak pasti ada perbedaan dengan apa yang kalian alami nanti ketika membeli rumah.

Sebaiknya ambil beberapa brosur berbeda, untuk bahan pertimbangan
Yuk mulai. Gini, hal pertama yang terlintas di benak kita saat pertama mikirin mau beli rumah biasanya: “Beli rumah seperti apa ya?? Lokasinya enaknya dimana?? Trus harganya berapa nih?? Mo nyicil berapa tahun?? Bla bla bla… banyak banget yang dipikirin. Saran saya, jangan terlalu banyak mikir, ntar malah lumer kemana-mana trus ujung ujungnya tambah bingung dan nggak jadi beli deh, hehe…

Langkah pertama adalah, datangi beberapa Agen Developer Perumahan di lokasi yang kalian inginkan. Dari sana kalian bisa nanya apaaa aja yang kalian inginkan, nah…kesempatan deh, tanyain aja semua hal yang kalian ingin tahu. Nggak usah malu ato sungkan, namanya juga pengen tau, ya kan?? Dan yang penting, info tersebut bisa kita dapetin GRATIS. Pokoke harus berani bertanya…

Perlu diingat: Jangan pernah malu untuk menanyakan segala sesuatu tentang rumah yang kalian inginkan, mulai dari seluk beluk harga, kualitas bahan sampai legalisasi lahan tersebut. Beli rumah kan untuk investasi jangka panjang/ masa depan dan melibatkan pembayaran yang nggak sedikit, jadi jangan ragu untuk jadi orang “cerewet” sesaat, daripada ntar ada apa-apa dikemudian hari, nggak enak kan??.

Untuk pemilihan type rumah, sesuaikan dengan kondisi keuangan, nggak perlu dipaksakan
Kalau saya sih, ini yang saya tanyakan pada saat itu:
1.       Lahan ini sertifikat induk beserta legalisasinya udah ada apa belum?? Setidaknya, Agen developer yang bersangkutan harus sudah memiliki sertifikat dan hak milik atas lahan tersebut. Kalau untuk sertifikat pribadi untuk kita nantinya, itu bisa dibuat sebelum atau bersamaan pada saat jangka waktu pembangunan rumah.
2.       Harus ada sertifikat bebas banjir dan jaminan air bersih dari instansi  pengairan setempat.
3.       Hal-hal mengenai IMB, PBB, SHM (ijin mendirikan bangunan, pajak, dan sertifikat) harus dijelaskan diawal. Tanyain aja tuh ke agennya, apa biaya untuk ngurus berkas- berkas tersebut sudah termasuk dalam harha jual?. Karena jika nggak, maka kita harus siap- siap duit ekstra untuk ngurus pembayaran dan penyelesaian berkas- berkas tersebut.
4.       Harga dan DP-nya berapa?? (lebih enak lagi kalo DP-nya bisa dicicil beberapa kali, jadi lebih ringan).
5.       Kalau kalian berniat membeli memakai jasa KPR Bank, maka harus minta dijelasin dulu tuh sama agennya, karena jangka waktu angsuran dan bunga Bank sangat bervariasi.
6.       Minta dijelasin, persyaratan yang harus kita lengkapi apa aja.
7.       Kalau segala sesuatu tentang legalisasi dan pembayaran udah jelas, baru deh lanjut ngomongin rumahnya, desainnya seperti apa, dan type yang kalian inginkan.

Kalau beberapa hal diatas sudah jelas dan nggak bikin kalian ragu, maka langkah selanjutnya adalah merealisasi pembayaran DP dan melengkapi semua persyaratannya. Biasanya selang seminggu setelah kalian melakukan hal tersebut, rumah kita akan langsung dibangun. Selagi rumah kita dibangun, segala berkas persyaratan yang kalian berikan akan diajukan ke Bank tertentu untuk proses pengesahan dan cek kelayakan KPR. Pihak Bank-lah yang nantinya menentukan apakah kalian layak lolos uji untuk diberikan KPR atau nggak lolos. Kalau lolos sih Ok. Tapi kalau nggak lolos juga nggak perlu khawatir, karena biaya DP yang udah kalian keluarkan biasanya bisa kembali 99,99%, hanya dipotong dikiiitt untuk biaya administrasi marketing.

Jadi, nggak ada ruginya kok buat nyobain… yang terpenting kan dapet pengalamannya juga^^.

HOME SWEET HOME



Alhamdulillahhh….. Finally…. Saya lolos tahapan demi  tahapan dalam rangka mewujudkan dan semakin dekat dengan impian saya untuk meliliki rumah pertama saya. Oya, Beberapa waktu lalu saya pernah ngobrol disini, tentang rencana saya untuk memiliki rumah sendiri, dan sayapun memberanikan diri untuk mencoba mengikuti prosedur pembeliannya.

Tampak depan desain (calon) rumah saya^^
Jujur, saya pasrah aja gitu, entah nanti saya lolos atau nggak dalam menyelesaikan segebok persyaratan dan tahapan- tahapannya (yang lumayan bikin pusing dan menyita waktu juga #iyalah yaa secara saya kan orang kantoran, jadi harus bisa bagi-bagi waktu buat ngurusin persyaratannya ^^). Perasaan saya pas waktu itu, kalau lolos ya syukur, kalau nggak lolos ya nggak pa-pa deh… namanya juga nyobain kan?? Pengen tau aja rasanya gimana, dan ternyata rasa ndredeg pas nunggu kepastiannya itu cukup membuat saya swetress, hehehe… #segitu pengennya beli rumah dewe^^

Ini bagian dalamnya (masih kotor dan berantakan)
Dan voilaa!!!…. Rasa ndredeg berbulan- bulan yang saya lalui sambil memenuhi segala macam persyaratan perbankan untuk urusan jual beli dan kepemilikan rumah, akhirnya mulai menunjukkan titik terangnya… Saya dinyatakan 95% lolos persyaratan untuk memiliki rumah, dan tinggal menyisakan satu langkah lagi untuk benar- benar bisa memiliki rumah impian saya. Yup, saya hanya tinggal menunggu proses penyelesaian perihal berkas-berkas sertifikat tanah dan InsyaAllah bulan depan  proses tersebut kelar dan tinggal tanda tangan dokumen di Bank. Lalu… Yaaa semoga semuanya lancar dan sesuai dengan apa yang saya harapkan, Amiinn….
Ahh… Can’t wait…. Nggak sabar hehehe…


Gimana teman- teman… Nyoba juga yuukk ^^

Minggu, 14 April 2013

"KAWISTA" (ada yang tau??)


Kawista

Pernah dengar atau familiar dengan nama ini?? Bagi kalian yang nggak familiar maupun yang baru pertama kali tau, Kawista adalah nama buah.


Kalau di daerah saya, buah ini tergolong langka, karena memang nggak banyak orang yang tertarik menanamnya. Mungkin karena pohonnya yang sedikit berduri, mungkin….

Ceritanya, ada salah satu tetangga saya di kampung yang kebetulan menanamnya dihalaman belakang rumah, dan sepertinya bulan ini merupakan saat panen buah ini. Karena hasilnya lumayan banyak, jadinya kami yang tinggal nggak jauh dari rumahnya pada kebagian buah kawista gratis hehehe… Dan yang unik dari buah ini adalah buah ini kalo bisa sih jangan dipetik, tapi tunggu aja sampai rontok sendiri, wah nggak ngebayangin deh capeknya nungguin rontoknya… #ya nggak usah ditungguin juga kali ya hehe…

Saya sendiri sebenernya udah lumayan lupa seperti apa rasa buah ini. Seingat saya, terakhir saya makan buah ini pas saya masih duduk di bangku SMP. Barulah saat saya belah kulit buahnya yang mirip tempurung kelapa saking kerasnya, saya mulai ingat seperti apa rasa daging buahnya, manis asem gitu deh… Kalo nggak suka rasa asemnya, paling yaa biasanya ditaburi gula pasir gitu di atas daging buahnya.

Dari info yang saya dapat dari foragri.wordpress.com, berikut sekilas info tentang buah yang satu ini:
Kawista adalah tanaman buah famili Rutaceae (jeruk-jerukan), asli dari India dan Srilanka.  Disebut pula sebagai wood-apple. Nama latinnya limonia Swingle dengan sinonim Feronia lucida; Feronia elephantum Correa; Limonia acidissima L.; dan Schinus limonia L. Kawista merupakan genus Feronia dengan satu-satunya spesies, yakni limonia. Kadang-kadang kawista juga disebut elephant apple, monkey fruit, curd fruit, kath bel dan beberapa sebutan sesuai dengan dialek bahasa Urdu di India. Di Malaysia, kawista disebut gelinggai atau belinggai. Di Thailand disebut ma-khwit, di Kamboja kramsang dan di Laos dinamakan ma-fit. Orang Perancis menyebutnya pomme d’ elephant, pomme de bois, dan citron des mois.

Gimana, pengen nyoba??? ^^